Mengapa Kurikulum Harus Berubah?

Apa itu Kurikulum?

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang disusun dengan berdasarkan kebutuhan murid dalam proses pembelajaran.

Mengapa Kurikulum Perlu Berubah ?

Ki Hadjar Dewantara  (KHD) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, sejatinya seorang guru hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak dengan tetap memperhatikan kodrat zaman dalam pengembangan kodrat alam seorang anak. Dengan kata lain, dijaman teknologi canggih dan serba digital ini,  siswa diharapkan mampu tumbuh dengan baik, namun tidak juga tercabut dari akar kebudayaannya.

Artinya, Kurikulum perlu berubah agar tetap relevan dengan kebutuhan belajar murid dengan perkembangan jaman yang ada, untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Sebuah kurikulum dapat dikatakan baik bila sesuai dengan jamannya, karena kurikulum bersifat statis.

Masih menurut pendapat KHD, maka kurikulum itu bersifat kompleks dan multidimensi. Kurikulum dapat dimaknai sebagai  perjalanan dari titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. Pengembangan  kurikulum harus memenuhi kemerdekaan murid dalam belajar dan memperhatikan karakteristik siswa. Dalam hal ini, maka kurikulum nasional perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. Peran kurikulum sebagai pedoman dan acuan dalam pembelajaran.

Tujuan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan pada pendidik untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar murid, yang dapat diwujudkan dengan pembelajaran yang fleksibel dengan penyesuaian konteks dan muatan lokal berfokus pada materi esensial.

Pada kurikulum Merdeka, melalui projek penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), guru didorong untuk mengembangkan soft skills dan karakter profil pelajar Pancasila yaitu :

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME), dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif

Salah satu keunggukan Kurikulum Merdeka adalah guru dapat mengenali murid dengan lebih baik melalui asesmen diagnostik nonkognitif. Serta pemafaatan teknologi digital yang lebih maksimal dalam upaya penyusunan pembelajaran yang dapat digunakan guru melalui Platform Merdeka Mengajar. (irada)