From nothing to something
Hidup hanya menunggu waktu solat. Semua nanti di akhirat tak penting, terpenting sujud. Sujud ada dalam waktu solat.
Berawal dari kaidah di atas, SMPN 2 Tuban membiasakan siswanya solat duha dan duhur. Dipilihnya dua kegiatan solat tersebut karena siswa dalam dua waktu solat itu berada di sekolah.
“Sekolah harus membiasakan solat bagi siswanya. Solat kunci kebaikan dalam keberagamaan,” kata guru Pendidikan Agama Islam, Pak Qosim, Pak Mukholis dan Bu Berty.
Apalagi, tambah kepala sekolah Pak Fathul Muin, SMPN 2 Tuban memiliki salah satu visi berbunyi: Bereligi.
Religi memiliki makna perwujudan hidup dalam kidah keagamaan. Dengan siswa rajin solat, mereka diharapkan hidup tertib, berucap baik, dan memberi kemudahan sesama.
Pelaksanaan duha dan jamaah duhur diikuti siswa dan guru. Musola yang dingin karena fasilitas AC dan berbih membuat solat berjamaah semakin nyaman.
Mungkin ke depan perlu dipikirkan bersama agar solat berjamaah tidak dilakukan secara bergilir. Hal ini karena musola belum bisa menampung seluruh warga sekolah. “Ya ini menjadi pemikiran kami bersama agar semua siswa bisa bareng solat di musola. Sementara musola kita belum mampu menampung seluruh jamaah anak-anak,” kata Pak Mukholis usai salat berjamaah duhur ketika ditanya reporter Media Dulaut. # (Team PAI)
alhamdulillah.. Pembiasaan yang baik.
Semoga menjadi generasi beriman dan berkarakter.
Alhamdulillah, smoga menjadi generasi emas yg beriman dan N2 bergerak maju.
Pembiasaan membentuk karakter. Karakter membentuk nasib. Demikian kata para pakar. Selamat berbiasa salat anak-anak kita.
Pembiasaan yang dapat membentuk karakter ,tidak hanya pada siswa tapi seluruh elemen yang ada di sekolah.
Good habit to get good character
Tinggalkan Komentar