SMPN2TUBAN.SCH.ID – Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, UPT SMPN 2 Tuban menggelar upacara bendera yang berlangsung dengan khidmat di halaman sekolah, Senin (21/4). Upacara ini dipimpin langsung oleh Bapak Fathul Muin,S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah UPT SMPN 2 Tuban.
Seluruh peserta upacara, mulai dari Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, staf dan karyawan, hingga peserta didik kelas 7, 8, dan 9, mengikuti upacara dengan penuh semangat dan mengenakan pakaian adat nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan Raden Ajeng Kartini.
Dalam amanatnya, Bapak Fathul Muin menyampaikan pentingnya meneladani semangat dan kegigihan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita. “RA Kartini adalah simbol perjuangan perempuan Indonesia. Beliau memperjuangkan hak-hak kaum wanita untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Saya berharap seluruh peserta didik dapat meneruskan semangat perjuangan beliau, tidak hanya dalam hal pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” ujar beliau.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Nurul Hasanah, S.Pd membacakan sejarah singkat tentang kehidupan dan perjuangan RA Kartini. “Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan di Indonesia. Kartini berasal dari keluarga bangsawan Jawa, dan meskipun mendapat kesempatan mengenyam pendidikan Belanda, ia kemudian harus menjalani tradisi pingitan pada usia remaja.
Selama masa pingitan, Kartini tetap belajar secara mandiri dan menjalin korespondensi dengan teman-teman penanya di Belanda. Dalam surat-suratnya, ia banyak mengungkapkan kegelisahan terhadap ketidakadilan dan keterbatasan peran perempuan, khususnya dalam hal pendidikan dan kebebasan berpikir.
Setelah menikah dengan Bupati Rembang, Kartini tetap memperjuangkan pendidikan bagi perempuan. Ia mendirikan sekolah untuk anak-anak perempuan di Rembang. Gagasan-gagasannya kemudian dihimpun dan diterbitkan dalam buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang” oleh J.H. Abendanon.
Kartini wafat pada 17 September 1904, namun semangat dan perjuangannya dikenang hingga kini. Tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia, sebagai simbol perjuangan hak-hak perempuan.
Pembacaan sejarah ini mengajak seluruh peserta upacara untuk lebih mengenal dan menghargai jasa-jasa pahlawan perempuan yang satu ini.”
Sebagai bentuk penghormatan, seluruh peserta upacara bersama-sama menyanyikan lagu nasional “Ibu Kita Kartini” dengan penuh penghayatan. Lagu ini mengingatkan kembali pada semangat juang dan ketulusan RA Kartini dalam mengangkat derajat perempuan Indonesia.
Upacara ditutup dengan doa yang dipanjatkan untuk mendiang RA Kartini, sebagai bentuk penghargaan atas segala jasa dan pengorbanannya bagi bangsa dan negara.
Peringatan Hari Kartini tahun ini menjadi momen penting untuk memperkuat semangat kesetaraan, pendidikan, dan kebanggaan terhadap budaya bangsa di kalangan generasi muda UPT SMPN 2 Tuban.
Salah satu siswi kelas 8 Anma, juga selaku Ketua OSIS UPT SMPN 2 Tuban, berpendapat bahwa saya sangat menghargai dan mengagumi perjuangan Raden Ajeng Kartini. Beliau adalah sosok pahlawan yang telah membuka jalan bagi kaum perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Tanpa perjuangan beliau, mungkin saat ini kita, khususnya para siswi, belum bisa merasakan pendidikan yang setara.
Menurut saya, menghargai jasa RA Kartini bukan hanya dengan mengenang hari lahirnya setiap tahun, tetapi juga dengan melanjutkan semangat juangnya. Saya berharap teman-teman semua, baik siswa maupun siswi, bisa terus belajar dengan giat, berani mengungkapkan pendapat, dan menjadi generasi yang membawa perubahan positif bagi bangsa, seperti yang dulu dicita-citakan oleh RA Kartini.
(TIM BAHASA INGGRIS)
Ibu kita Kartini pelopor emansipasi wanita di Indonesia
Ibu kita Kartini mengajarkan kita bahwa untuk membangun negeri harus dimulai dari wanita-wanita yang cerdas.
Tinggalkan Komentar